top of page

Our Power, Our Planet: Kekuatan Kita, Tanggung Jawab Kita

Setiap tahun, tanggal 22 April diperingati sebagai Earth Day (Hari Bumi). Hari yang menjadi momen reflektif bagi diri kita sebagai manusia yang tinggal di bumi kita tercinta ini. Berbagai macam keragaman hayati seakan menyerukan tentang pentingnya menjaga alam kita yang indah ini. Pada tahun ini tema yang diangkat adalah “Our Power, Our Planet” sebuah seruan lantang yang memberikan makna bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk menjaga dan melestarikan keindahan Bumi yang telah diberikan sebagai anugerah bagi kita. Melalui tema ini kita disadarkan bahwa yang dibutuhkan bukan hanya suara yang lantang berbicara tentang kepedulian namun aksi nyata dalam menerapkan kepedulian tersebut dalam kehidupan sehari-hari.



Kekuatan Penuh Kepedulian


Jika berbicara tentang pencemaran lingkungan, perubahan iklim, atau bahkan krisis energi, kita selalu merasa bahwa hal tersebut terlalu berat untuk dipikul oleh kepedulian satu orang. Dengan pemikiran tersebut kita kerap kali malas dan cenderung acuh tak acuh karena merasa “tidak berguna” namun segala sesuatu yang besar dimulai dari langkah kecil yang dilakukan dengan konsisten dan dipupuk oleh kepedulian. “Our Power, Our Planet” menyerukan dan menyadarkan kita bahwa kita memiliki kekuatan untuk berkontribusi dalam keberlangsungan dan kelestarian Bumi yang kita cintai ini, tema ini memiliki pesan bahwa untuk merubah sesuatu tidak hanya dapat dilakukan oleh pemimpin, organisasi besar, atau teknologi canggih, namun hal tersebut dapat dimulai dengan aksi kecil nyata yang dipupuk dengan rasa kepedulian. 


Kita punya kekuatan untuk memilih apa yang kita konsumsi, bagaimana kita bepergian, di mana kita membeli, dan energi apa yang kita gunakan untuk menjalani kehidupan. Dengan memilih opsi yang lebih ramah lingkungan, kita telah berperan penting dalam gerakan besar untuk menyelamatkan planet ini.



Krisis Iklim dan Energi: Apa yang Kita Hadapi?


Gelombang cuaca panas yang ekstrem, kebakaran hutan, banjir, hingga kekeringan di beberapa daerah menjadi berita yang tidak mengherankan lagi untuk didengar. Hal tersebut menjadi bukti bahwa Bumi sedang meronta memberi sinyal bahwa keadaannya jauh dari kata baik. Banyak diantara fenomena tersebut terjadi karena masifnya penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang melepaskan emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca ke atmosfer. 


Sektor energi menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon global. Oleh karena itu, beralih ke energi bersih dan terbarukan bukan hanya menjadi solusi tapi juga menjadi kewajiban guna mengatasi kecemasan global saat ini. Energi bersih seperti matahari, angin, air, dan biomassa adalah sumber daya yang alam sediakan dalam jumlah melimpah dan sedikit atau tidak sama sekali menghasilkan emisi karbon dalam penggunaannya. Dengan kata lain energi bersih dan terbarukan adalah kunci jawaban kita guna memupuk masa depan yang lestari dan sehat.



Transisi ke Energi Bersih?


Jika berbicara tentang transisi energi, saat ini banyak negara yang menjadikannya fokus utama. Indonesia saat ini sedang melakukan transisi ke energi bersih untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. Guna menunjang target tersebut, pemerintah sedang mengembangkan peta jalan transisi energi, pasar karbon, dan pajak karbon untuk mendukung transisi ini. Fokus utama adalah meningkatkan bauran energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai individu untuk ikut berpartisipasi dalam aksi kepedulian tersebut? Berikut beberapa tindakan yang dapat kita lakukan guna menunjang kesehatan Bumi:

Menggunakan Energi Secara Efisien

Hemat energi merupakan langkah awal yang mudah untuk kita lakukan dan biasakan. Matikan lampu, AC, dan barang elektronik yang sedang tidak digunakan dapat menjadi aksi kepedulian penerapan energi yang efisien.


Mengurangi Ketergantungan pada Kendaraan Bermotor

Menggunakan Suara Kita



Kendaraan Listrik Pilihan Tepat?


Jika berbicara tentang isu lingkungan tentu terpikirkan di benak kita tentang mengalihkan kendaraan bermotor konvensional menjadi kendaraan listrik, namun apakah hal tersebut tepat? Nyatanya kendaraan listrik tidak sepenuhnya ramah lingkungan, karena pembuatan kendaraan listrik (EV) terutama baterainya melepaskan emisi karbon yang lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin atau diesel. Baterai lithium-ion membutuhkan penambangan logam seperti lithium, cobalt, dan nikel, yang proses ekstraksinya bisa merusak lingkungan dan memerlukan energi besar. Jadi, di tahap awal produksi, mobil listrik memang meninggalkan jejak karbon yang cukup besar.


Namun dalam jangka waktu penggunaan yang panjang kendaraan listrik (EV) dapat dibilang lebih ramah lingkungan dibanding kendaraan bermotor konvensional, kenapa? Jawabannya adalah karena kendaraan listrik sedikit atau bahkan tidak menghasilkan emisi saat digunakan, tidak seperti kendaraan berbahan bakar bensin atau diesel yang terus-menerus mengeluarkan emisi karbon setiap kali digunakan. Jika di masa depan sumber listrik yang digunakan untuk mengisi daya EV berasal dari energi bersih (matahari, angin, air), maka jejak karbon kendaraan listrik dapat ditekan menjadi jauh lebih rendah dalam jangka panjang.



Hari Bumi Momentum Aksi


Hari Bumi bukan sekedar event tahunan yang hanya sekedar dicatat lalu dilupakan. Namun hari Bumi adalah pengingat terhadap tanggung jawab kita untuk menjaga planet lestari nan indah yang kita tempati ini. Tahun ini, mari kita jadikan “Our Power, Our Planet” sebagai sebuah pengabdian dan kesadaran bukan sekedar omongan yang hanya dapat dikatakan lalu dilupakan. Jadikanlah tema ini sebagai kompas tuntunan bagi kita untuk bertindak, mulailah dari hal kecil seperti menghemat energi, buang sampah pada tempatnya, dan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan bermotor. Jadikan aksi kecil menjadi pijakan untuk menuju langkah yang besar.


Karena kekuatan untuk menyelamatkan Bumi bukan datang dari langkah yang besar, namun hal itu datang dari langkah kecil yang dibangun dengan dasar kepedulian dan kesadaran yang dilakukan secara konsisten dan bersama-sama.


Karena kita semua bagian dari solusi. Selamat hari Bumi.


Ditulis Oleh: Rinto Adi Saputro






Comments


thumbnail_logoforina_baru outline putih.png

Forum Konservasi

Orangutan Indonesia

SEKRETARIAT

Email

Alamat

Wellspaces Kemang,

Jl. Bangka XII. No. 4.

Jakarta, 12720 - INDONESIA

DUKUNGAN

  • Instagram
  • Facebook
  • LinkedIn

Copyright © 2025 FORINA - Forum Konservasi Orangutan Indonesia.

bottom of page