Bayi Orangutan Itu Manja Banget? Ini Yang Dinamakan Ikatan Ibu dan Anak Orangutan yang Mengharukan!
- Ikhlas Afiif
- 16 Sep
- 2 menit membaca

Orangutan dikenal sebagai salah satu hewan paling cerdas di dunia, tetapi ada satu hal lain yang membuat mereka begitu istimewa: ikatan antara induk dan anaknya. Bayi orangutan sering disebut “manja” karena selalu bergantung dan menempel pada induknya selama bertahun-tahun. Namun, di balik sikap manja itu tersimpan kisah luar biasa tentang kasih sayang, perlindungan, serta proses belajar untuk bertahan hidup di alam liar.
Sejak lahir, bayi orangutan hampir tidak pernah lepas dari ibunya. Mereka selalu digendong oleh sang ibu, disusui secara rutin, dan tetap berada dalam jangkauan ibunya untuk memastikan keselamatan hingga mencapai usia 6–7 tahun. Pada tahap awal kehidupan ini, bayi orangutan benar-benar menempel terus ke tubuh sang ibu dalam setiap aktivitas. Saat makan, mereka tetap berada di dekat ibu. Saat berpindah dari satu cabang pohon ke cabang lain, mereka digendong atau mengikuti langkah induk dengan hat-hati. Bahkan saat tidur, mereka tidak berpisah dari sang ibu dan tetap berada di sarang yang sama. Ikatan yang erat ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi merupakan bagian penting dari proses belajar mereka untuk mengenal lingkungan, memahami bahaya, dan menguasai keterampilan bertahan hidup di alam liar.

Induk orangutan bukan hanya menjadi sumber kasih sayang, tetapi juga berperan sebagai guru pertama dan paling penting bagi anaknya. Dari ibunya, bayi orangutan belajar banyak hal, mulai dari cara memilih makanan yang aman dan bergizi, membangun sarang yang nyaman di pohon, menggunakan alat sederhana untuk memudahkan kehidupan sehari-hari, hingga mengenali berbagai bahaya yang mengintai di hutan. Semua keterampilan hidup tersebut diajarkan dengan kesabaran yang luar biasa dan konsisten. Tanpa bimbingan dan pengawasan sang ibu, bayi orangutan tidak akan mampu bertahan hidup sendiri, karena mereka benar-benar bergantung penuh pada induknya dalam menghadapi lingkungan yang liar dan penuh tantangan.
Para peneliti menyebut ikatan antara induk dan anak pada orangutan sebagai salah satu ikatan terkuat dan terpanjang dalam dunia hewan. Hanya manusia dan beberapa spesies primata lain yang memiliki pola pengasuhan yang serupa. Bayi orangutan tidak hanya bergantung secara fisik, tetapi juga secara emosional, menjadikan hubungan ini sangat penting untuk perkembangan mental, sosial, dan kemampuan bertahan hidup mereka. Ikatan ini membentuk fondasi yang kuat bagi kehidupan bayi orangutan, memastikan mereka belajar dengan aman, memahami lingkungan, dan tumbuh menjadi individu yang mampu menghadapi tantangan alam liar.

Sayangnya, ikatan indah ini sering hancur akibat perburuan liar dan perdagangan satwa. Untuk mendapatkan bayi orangutan yang dijual sebagai hewan peliharaan, induknya biasanya dibunuh terlebih dahulu. Praktik kejam ini tidak hanya merenggut nyawa orangutan dewasa, tetapi juga menghancurkan kesempatan bayi orangutan untuk belajar bertahan hidup di hutan. Jadi, ketika kita melihat bayi orangutan selalu menempel pada induknya, hal itu bukan sekadar tanda mereka manja. Perilaku ini adalah wujud kasih sayang, perlindungan, dan pendidikan alami yang sudah berlangsung selama ribuan tahun. Ikatan inilah yang membuat orangutan menjadi salah satu makhluk paling menakjubkan di bumi, menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara induk dan anak dalam dunia satwa.
“Lebih dari sekadar manja, setiap pelukan adalah warisan hidup dari alam liar.”
Komentar